Dalam menjalankan sebuah perusahaan penting untuk kita mengetahui Backup data dan Disaster Rescovery agar bisa meminimalisir dampak dari downtime yang tidak terduga seperti bencana alam.
Back up data dan disaster recovery plan sebenarnya memiliki perbedaan yang mendasar. Back up data adalah proses penyalinan data atau dokumen yang sengaja diciptakan untuk mengantisipasi adalanya kerusakan atau kehilangan.
Sementara Disaster Recovery (pemulihan bencana) adalah proses pembangunan kembali akses ke sumber daya seperti aplikasi, data dan sumberdaya TI dalam data center setelah terjadinya suatu masalah seperti bencana alam gagal update, bahkan human error.
Dalam sebuah perusahaan, semua data (lawas sampai terbaru) menjadi nyawa untuk terus hidup serta produktif. Tanpa adanya protection data, seolah-olah mengambil risiko paling besar untuk kelangsungan kegiatan operasional perusahaan bersangkutan.
Sebelum recovery pastikan sudah menerapkan backup dan protection terlebih dulu. Penting juga melakukan klasifikasi bencana, tindakan pengendalian, dan titik pemulihan data. Semua hal tentang data harus diperhatikan dengan serius oleh operator provider bersangkutan.
Seringkali terjadi pemahaman yang keliru akibat tidak mengetahui perbedaan dari Backup data dan Disaster recovery. Dengan anda memiliki salinan data atau dokumen bukan berati anda bisa aman dari gangguan-gangguan yang tidak terduga. Agar perusahaan atau organisasi bisa berjalan di saat terjadi gangguan, maka perlu menggunakan Disaster Recovery yang terencana dengan matang.
Alasan Perlu Backup Data dan Disaster Recovery
Terdapat suatu kejadian atau peristiwa yang tidak bisa manusia cegah. Bencana alam menjadi sesuatu yang mesti tiap orang waspadai. Pasalnya, data dan sistem perusahaan juga akan musnah dari data center kalau tidak adanya backup dan disaster recovery.
Berikut ini alasan mengapa Anda mesti menerapkan tindakan pencegahan untuk keberlangsungan perusahaan.
1. Memastikan Perusahaan Terus Berjalan
Faktanya, perusahaan atau bisnis yang kehilangan data karena disaster (bencana alam) atau alasan lainnya, hanya memiliki 2 kemungkinan. Pertama, semua kerja operasional perusahaan mandek total. Kedua, tutup dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan.
Dari dua kemungkinan di atas, tidak ada yang lebih baik, maka dari itu mengamankan data dari segala macam ancaman di zaman digital sangat penting adanya. Mulai dari melakukan protection, backup data, dan disaster recovery sebagai langkah preventif adanya masalah terkait data dan sistem.
Dengan begitu perusahaan tetap dapat terus berjalan dan produktif serta lancar kegiatan operasionalnya. Meskipun dalam keadaan paling buruk seperti adanya bencana dan masalah internal lainnya.
2. Merupakan Langkah Pengendalian yang Tepat
Secara umum, langkah pengendalian bencana (mitigasi) dalam ranah Teknologi Informasi (TI) dapat digolongkan menjadi 3 jenis, meliputi berikut ini.
- Tindakan pencegahan (preventive measures) adalah kontrol yang bertujuan mencegah dampak terburuk dari adanya bencana. Jadi hal ini untuk meminimalisir kerugian, mengusahakan perusahaan terus beroperasi, dan kelanjutannya.
- Tindakan deteksi (Detective action) adalah kontrol untuk mendeteksi sampai menemukan embrio pusat akan datangnya peristiwa bencana. Operator dapat melakukan deteksi masalah-masalah yang mungkin dan yang ada pada data center.
- Tindakan koreksi (Corrective action) adalah kontrol guna memulihkan (backup) dan memperbaiki sistem dan data setelah terjadinya peristiwa bencana.
Ketiga langkah pengendalian bencana di atas, mesti Anda terapkan secara teratur berdasarkan periode tertentu untuk keamanan data dan sistem yang maksimal. Terdapat tes untuk melakukannya, yaitu Tes Disaster Recovery (Tes DR).
3. Sedia Payung Sebelum Hujan, Anda Tenang
Sedangkan dari sisi pribadi manusianya, Anda sebagai pemilik atau pengelola akan merasa tenang. Dalam hal ini tidak perlu mengharapkan adanya bencana. Setidaknya, Anda sudah sedia payung sebelum hujan. Walaupun hujan tidak jadi turun, Anda masih terlindung dari teriknya matahari.
Dalam praktiknya, disaster recovery dimulai dengan menyalin data (backup) dari primary ke secondary. Lantas kalau sampai peristiwa bencana terjadi dan merusak primary, sisi secondary mengambil alih operasional perusahaan sehingga bisa tetap berjalan.
Selanjutnya adalah rebuild atau membangun ulang sisi primary sehingga data dan sistem bisa dikembalikan ke sana. Maka kegiatan operasional dapat berjalan seperti sedia kala tanpa ada kemunduran atau kemandekan. Itulah alasan mengapa backup data, protection data, dan disaster recovery mutlak Anda butuhkan untuk perusahaan.
Segera Konsultasikan Dengan Eranyacloud
Setelah anda mengetahui alasan pentingnya menggunakan back up data dan disaster recovery, segera konsultasikan dengan tim dari Eranyacloud. Kami akan memberikan layanan dan solusi yang tepat untuk bisnis Anda.
Eranyacloud terdiri dari para ahli dan tim support yang berpengalaman di bidangnya. Kami siap membantu anda kapanpun anda butuhkan. Kami juga berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan ternama untuk memberikan pelayanan yang maksimal.